HR.Id - Pihak berwenang di provinsi Anhui, Cina, telah
melaporkan bahwa seorang warga negara Cina yang mengunjungi Bali akhir bulan
lalu telah dinyatakan positif mengidap penyakit coronavirus baru (COVID-19), ini
membuat pihak berwenang Indonesia berusaha untuk memverifikasi informasi pada
hari Rabu hari ini.
Tulisan ini disebarkan melalui media social Weibo yang
cukup terkenal di cina pada 6 Feb 2020 yang dilaporkan Pusat Kontrol dan
Pencegahan Penyakit Huainan (CDC) pada Februari 5 bahwa seorang pasien, yang
diidentifikasi, terbang dengan penerbangan Lion Air JT2618 dari Wuhan - pusat penyebaran
wabah COVID-19 - ke Bali pada 22 Jan 2020. Pasien ini diidentifikasi tinggal di
pulau bali selama sekitar satu minggu sebelum terbang dengan penerbangan Garuda
Indonesia GA858 dari Bali ke Shanghai pada 28 Jan.
Pasien ditemukan telah terinfeksi virus yang
menyebabkan penyakit pada 5 Februari oleh Huainan CDC menurut tulisan Weibo.
"Untuk penumpang pada penerbangan yang disebutkan
di atas, mohon segera memberlakukan tindakan pencegahan," tulis pemerintah
Anhui di akun Weibo-nya, yang merupakan versi lokal Twitter.
"Tolong jangan keluar sebentar dan jika Anda
demam, pergi ke rumah sakit terdekat," kata pernyataan itu.
"Tolong gunakan topeng ketika kamu bepergian ke
pusat medis dan jangan menggunakan transportasi umum," lanjutnya.
Juru bicara Garuda Indonesia Dicky Irchamsyah
mengatakan dia belum menerima laporan tentang kasus ini tetapi "akan
memeriksanya."
Juru bicara Lion Air Danang Mandala secara terpisah
mengatakan dia juga akan memeriksa kasus ini.
Sementara itu, direktur jendral pengendalian penyakit
dan kesehatan lingkungan Kementerian Kesehatan, Anung Sugihantono, mengatakan
kantornya belum menerima informasi dan masih "mengkonfirmasi" tetapi
dia dengan cepat mengatakan bahwa itu "sebuah rumor".
Kementerian menyarankan untuk mencuci tangan secara
teratur, menghindari daging yang tidak dimasak dan mengenakan masker saat sakit
untuk meminimalkan kemungkinan tertular penyakit. Badan pengawas juga memiliki
dua hotline untuk informasi lebih lanjut: 021-5210-411 dan 0812-1212-3119.
Dalam Postingan yang kami kutif dari 'www.thejakartapost.com/news/' juga menuliskan bagaimana ia mencoba Verifikasi tentang kasus ini.
Ia menuliskan bahwa yang pertama kali memperoleh
informasi tentang pernyataan pemerintah Anhui dari seorang warga negara
Tiongkok yang mengirim surat kepada kami pada hari Rabu. Warga memberikan dua
tautan: satu adalah pos Weibo dan yang lainnya adalah halaman pencarian untuk
"Situasi epidemi, penyelidikan epidemi transportasi umum".
Kami meminta dua jurnalis China dari dua media
terkemuka di China untuk memeriksa apakah tautannya resmi atau tidak dan
keduanya mengkonfirmasi bahwa tautan itu resmi.
Warga Tiongkok yang pertama kali memberi tahu kami
tentang peringatan dari pemerintah provinsi Anhui menyediakan terjemahan bahasa
Inggris dari pos Weibo dan kami juga meminta seorang teman jurnalis Indonesia
yang mengerti bahasa Mandarin untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.
Tulisan itu juga menceritakan bagaimana ia mencoba
menjalankan pencarian dengan kata kunci "GA858" di situs sejarah
transportasi umum dan menemukan hasil yang tertanggal 26 Januari yang berisi
tautan ke pos Weibo dari Anhui. Kami juga mencari situs dengan kata kunci
"JT2618" tetapi tidak menunjukkan hasil apa pun.
Usaha lain The Jakarta Post (TJP) yakni mencoba untuk
menghubungi kantor CDC Anhui dan Huainan pada hari Rabu untuk menemukan
informasi lebih lanjut tentang pasien tetapi panggilan kami tidak dijawab. Duta
Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun mengatakan kepada TJP ia belum
menerima informasi tentang masalah ini tetapi ia akan mencari tahu informasi
lebih lanjut.
Red: Media
The Jakarta Post (English)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami