HR.ID - Menkopolhukam membantah kabar yang menyebutkan dirinya jika merestui kudeta (Pengambi alihan kepengurusan AHY) Partai Demokrat oleh kelompokj yang dekat dengan Istana. Partaiu Demokrat sendiri telah membeberkan kepada media bahwa yang berniat Mwengukudeta kepengurusan yang sah ada 5 orang dan salah satunya adalah KSP Moeldoko mantan panlima TNI era Susilo Bambang Yudoyono (SBY).
Kata Mahfud, dalam akun Twiter Resminya, Di era demokrasi yang sangat terbuka dan dikontrol oleh masyarakat seperti sekarang ini sulit dipercaya kepemimpinan partai, apalagi partai besar seperti PD bs dikudeta seperti itu.
“Jabatan menko tentu tak bisa digunakan dan pasti tidak laku untuk memberi restu. Yg penting internal PD sendiri solid,” ungkap Mahfud 2 Februari 2021 Twitter for iPhone.
Selain itu, Ia juga membantah jika kudeta/mengambil alih Partai Demokrat yang direncanalkan oleh Moeldoko mendapat restu darinya. Mahfud menganggap itu adalah isu aneh, apa lagi dikatkan dengan kabar ada beberapa menteri termasuk Menkopolkuham yang dipimpinnya.
“Ada isu aneh, dikabarkan beberapa menteri, teramasuk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB. Wah, mengagetkan,” katanya
Dalam pernyataannya itu, Mahfud juga meyakinkan public kalau dia sendiri tidak pernah berbicara dengan Moeldoko maupun dengan orang lain.
“Yakinlah saya tak prnh berbicara itu dengan Pak Moeldoko maupun dengan orang lain. Terpikir saja tidak, apalagi merestui,” lanjut Mahfud.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebelumnya telah mengungkapkan ada pihak di lingkaran dekat Presiden Jokowi yang hendak mengambil paksa partainya lewat jalur Kongres Luar Biasa (KLB).
AHY dikabarkan juga telah melayangkan surat ke Presiden Jokowi terkait adanya rencana membuat Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mengganti dirinya sebagai pucuk pimpinan di Parta Demokrat. Jokowi disebut-sebut juga ikut merestui pengambilalihan ketua Parati Demokrat. AHY mengklarifikasi tentang hal itu.
“Ajakan dan permintaan dukungan untuk mengganti dengan paksa Ketum PD tersebut dilakukan baik melalui telepon maupun pertemuan langsung. Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketum PD akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang," kata Agus saat menyampaikan keterangan pers di kantor Partai Demokrat, Jakarta, kemarin, Senin 1 Februari 2021.
Partai Demokrat menyebutkan jika rencana kudeta AHY ini berdasarkan pengakuan, kesaksian dari Berta Acara Pertemuan (BAP) sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang diperoleh. Menurutnya mereka para kader itu dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024.
Selain Moeldoko yang dianggap sebagai dalang, ada Empat kader Partai Demokrat yang juga diduga terlibat konsfirasi yang dilakukan para pendukung Jokowi ini. AHY dalam jumpa persnya menyebut bahwa mereka terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu.
Nama Johny Alen Marbun. Pria yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat itu memang pernah berbeda pandangan dengan pimpinan pusat saat Pilpres 2019 lalu. Dia terang-terangan menyatakan dukungan kepada Jokowi-Maruf.
kader yang disebut tidak aktif lagi sejak 6 tahun lalu, adalah Marzuki Alie. Mantan ketua DPR RI dari Partai Demokrat tersebut memang sudah menghilang sejak 6 tahun lalu setalah gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2014. Ia tidak lagi menjadi pengurus PD.
Kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat karena kasus korupsi diduga adalah Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin pada 9 tahun yang lalu dia ditangkap di Bogota, Kolombia setelah menjadi buron dalam kasus Wisma Atlet.
Kader
yang sudah 4 tahun keluar dari Parta Demokrat adalah Max Sopacua. Max Sopacua
memang kerap muncul saat ada gaduh mengenai internal Demokrat. Max Sopacua
bebekerap menyuarakan Kongres Luar Biasa di tubuh Partai Demokrat.
Red: (AMsH)
Ada isu aneh, dikabarkan bbrapa menteri, trmsk Menkopolhukam Mahfud MD, merestui Ka. KSP Moeldoko mengambil alih Partai Demokrat dari AHY melalui KLB. Wah, mengagetkan, yakinlah sy tak prnh berbicara itu dgn Pak Moeldoko maupun dgn orang lain. Terpikir sj tdk, apalagi merestui.
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) February 2, 2021
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami