HR.Id - Helmi Yahya dinonaktifkan dari jabatan Direktur Utama TVRI Penonaktifan itu menjadi polemik, Helmi Yahya dan beberap[a pegawai TVRI tidak terima, lantas Komisi I DPR mengadakan rapat dengar pendapat dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI terkait pemecatan Direktur Utama Helmy Yahya yang kini menuai polemik di masyarakat.
Bahkan pemberhentian Helmi yahya yang smesdtinya dilakukan 2022 membuat amarah bagi karyawan-karyawan TVRI yang menyegel ruamngan Dewas yang berada dilantai 4 gedung TVRI, Helmi yahya bersam karyawan tentu tidak terima derngan tindakan Dewas itu.
Ilmu yahya menyatakan bahwa semuaTelevisi diindonesia amaupun diluar negeru ingin mempunyai sebuah progran yang disebut Hiller Kontent. atau Monster Kontent atau Lokomotif Kontent yang membuat orang nonton.
"TVRI karena kepercayaan orang, karena jangkauan kami 5 x lebih besar dari TV lain hingga kami mendapatkan Like bekerja sama dengan mora TV untuk menayangkan liga Inggeris, Masya Allah. Saya tidak berdaya, Dimana-mana orang bertanya, anggaranmu gak ada, kok bisa dapat ? saya hanya menjawab satu statemen bahwa ini rejeki anak saleh," ungkap Helmi 17/1/20 di jakarta.
Namun Dewas didepan anggota Komisi 1 DPR merungkapkan dari beberapa poin penjabaran alasan Dewas memecat Helmy, salah satunya adalah tayangan Liga Inggris yang dinilai Dewas tidak sesuai jatidiri bangsa Indonesia. Dewas menyoroti Liga Inggris karena karena memang mungkin banyak yang suka. namun menurutnya Ada Discovery Channel, kita nonton buaya di Afrika, padahal buaya di Indonesia barangkali akan lebih baik. Kemudian siaran film asing cukup banyak, ada yang bayar, ada yang gratis.
"Tupoksi TVRI sesuai visi-misi TVRI adalah TV publik, kami bukan swasta, jadi yang paling utama adalah edukasi, jati diri, media pemersatu bangsa, prioritas programnya juga seperti itu. Realisasinya sekarang kita nonton Liga Inggris," kata Ketua Dewas Arief Hidayat di Kompleks DPR Senayan, Selasa (21/1/2020).
Dengan alasan tersebut menjadi polimik di media sosial terutama dengan munculnya berita bahwa TVRI akan menyuguhkan tayangan baru, yaitu sejumlah serial dan dokumenter asal China. penayangan tersebut merupakan bentuk kerja sama antara TVRI dengan Guangxi Radio and Television Information Network Corp. Ltd. Berdasarkan laporan Antara, TVRI sudah menjalin kerja sama sejak 2007 silam
Konten tersebut akan terbagi dalam dua program, yaitu Drama China yang bakal menayangkan serial, dan Miracle China hadir dengan dokumenter-dokumenter. Kedua tayangan itu akan disulih suara dengan bahasa Indonesia.
Salah satu serial yang bakal ditayangkan bertajuk Trial Marriage. Sementara itu film-film dokumenter yang nantinya ditayangkan akan mengangkat kisah kehidupan berbagai daerah di Negeri Cina.
Inilah yang menjadi sorotan para Netizen di twiter. Ia mempertanyakan apakah prrogram siaran yang bertajuk Cina itu apakah sesuai dengan jati diri Bangsa ? akun Mapung Pr @mapunk121 meretwit, 'Yang ini masuk jati diri bangsa gak ?"
Yang ini masuk jati diri bangsa ga? pic.twitter.com/27THeudkdc— Mapung Pr (@mapunk121) January 21, 2020
Berbagai kritikan para netisen yang menyebut sinetron dan tayangan cina itu justru tidak sesuai jati diri bangsa Indonesia.
KavindraOemar @KavindraOemar juga meretwit "Mending liga inggris daripada sinetron. Jauh!!!
Jati diri bangsa kita kini tu apa sih? Korupsi???
Membalas @firmanyursak WTF..."Terus jati diri bangsa itu yg sinetron2 jadah yg ga jelas alur cerita ama kualitasnya? Ni dewas TVRI isinya emak2 korban sinetron murahan semua kyknya."
Mentari Ngalam @SitiNur00429223 Membalas @firmanyursak "Kok gini ??? Harusnya bukan bola ...sinetron itu yang gak sesuai jati diri bangs."
"Goblok aja yaa gak sesuai jati diri bangsa gimana wkwk ini lohh acara bola tanding kaga ada adegan tidak senonoh. Malahan sinetron ada adegan senonoh dan berantemnya gila yaaa astagaa kagak logis alasannya."
Membalas @firmanyursak
"Liga inggris tidak sesuai jati diri bangsa" lalu apa kabar dengan film india ,sinetron azab,tontonan gosip apakah itu jati diri bangsa ?
Red: Andi
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami