Jakarta-Jabar, H-R.ID, Tersiar
kabar Anies menolak tawaran untuk maju di Pilkada Jawa Barat lantaran ada piahak
yang tidak menginginkannya dan hanya diusung oleh satu Partai yakni PDIP,
padahal awalnya ada satu partai lagi yang diharapkan untuk mengusungnya yakitu
PKB yang ternyata tak jadi mengusungnya. Ada apa dengan PKB ? padahal
sebelumnya Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi
Masyarakat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jabar Hedi Ardia menunggu
keputusan PDIP hingga Kamis malam pukul 21.00 WIB soal pendaftaran bakal calon,
sementara PDIP sudah mempersiapkan Anis dan Ono.
Namun ternyata PKB berubah arah dengan mendukung Acep-Gita yang didaftarkan pada Kamis (29/8/2024), sekitar pukul 21.30 WIB. Acep dan Gita datang membawa sejumlah partisipan dari Partai Kebangkitan Bangsa. Dengan pesiapann hanya 30 menit dari deklain yang disampaikan Hedi Ardia tentu tidaklah logis yang berarti PKB telah mempersiapkan jauh sebelumnya dan beberapa sumber menyebutkan jika PKB beralih dukungan karena tersandera oleh pihak-pihak tertentu.
Sementara
itu, Anies tak memberikan pernyataan khusus, ia hanya mengucapkan terima kasih
sambil bersua Photo usai menyapa para awak media yang rela menunggunya hingga
pukul 24.00 Wib di rumah pemenangan Kebayoran baru. Kata Anies, ia akan
menyampaikan pernyataan resminya esok hari (hari ini: red).
Beberapa
menit sebelumnya, Juru bicara Anies Baswedan menuturkan alasan utama mantan
Gubernur DKI Jakarta tersebut batal maju di Pilkada Jawa Barat (Jabar). Hal
tersebut disampaikan Juru Bicara Tim Operasional Anies Baswedan, Sahrin Hamid
di tempat yang sama, Kamis (29/8/2024) malam. Menurut Sahrin, Anies dan
beberapa partai politik termasuk PDI-Perjuangan sempat melakukan komunikasi dan
hasilnya Anies tetap tidak akan mencalonkan diri lantaran tidak ada aspirasi maupun
dukungan dari masyarakat Jawa Barat.
"Lalu
akhirnya dengan berbagai macam pertimbangan, disampaikan bahwa Mas Anies tidak
maju di Pilkada Jawa Barat," jelas Sahrin.
Sahrin
mengatakan Anies mengapresiasi tawaran dari partai tersebut. "Yang pertama
Mas Anies menyampaikan terima kasih atas tawaran partai politik yang meminta
Mas Anies untuk maju di Jawa Barat," katanya.
Lanjut,
Sahrin, kondisi itu berbeda dengan adanya aspirasi untuk Anies maju di Pilgub
DKI Jakarta. "Kita tahu bahwa kalau di Jakarta memang banyak aspirasi
warga masyarakat yang meminta Mas Anies untuk maju dan itu juga terefleksi
dalam keputusan partai di tingkat daerah," ucap Sahrin. Bahkan, kata dia,
sejumlah partai juga sempat menyatakan dukungan di tingkat pengurus pusat agar
Anies maju Pilgub Jakarta.
Dilain
tempat, usai Anies Tolak ikut kontestan Pilgub Jabar, dari pantau yang kami
dapatkan dari Kantor KPU Jawabarat, akhirnya PDIP mendaftarkan dua kadernya pada
detik detik waktu penutupan yang dijadwalkan KPU. PDIP mengusung Jeje
Wiradinata-dan artis Ronal Surapradja yang tidak hadir saat pendaftaran.
Ketidak hadiran keduanya ada kemungkinan karena tak ada persiapan untuk
mengusung keduanya lantaran yang dipersiapkan adalah untuk pilgub Jawa barat
adalah Anies-Surono.
Ketua DPD
PDIP Jabar, Ono Surono yang tak jadi mendampingi Anis, datang ke kantor KPU
Jabar bersama sejumlah kader. Dia tiba sekitar pukul 23.27 WIB, Kamis
(29/8/2024) dan beberapa menit kemudian lantas melanjutkan pendaftran yang
diterima oleh Ketua KPU Jabar, Ummi Wahyuni dan beberapa personil KPU lainnya. Ono hanya memberi sambutan singkat dan
mempersilakan pasangan cagub-cawagub tampil secara daring. Terlihat Jeje dan
Ronal dalam tampilan layar. Kedua pasangan itu dalam sambutan daringnya merasa
kaget dengan penunjukan tersebut.
Usai
pendaftaran, Ono yang juga Anggota DPRD Jawa Barat menyebutkan bahwa sosok
Anies Rasyid Baswedan menjadi pilihan utama untuk maju di Pilgub Jawa Barat
tahun 2024. Sayangnya ada sebagian pihak yang ingin menjegal upaya tersebut.
"Ada tangan-tangan yang tak menginginkan Pak Anies Baswedan maju bersama PDI Perjuangan. Kekuatan besar itu yang membuat Pak Anies tidak jadi," kata Ono Surono seusai mendaftarkan pasangan Jeje-Ronal ke KPUD Jawa Barat.
Dia bahkan
tak segan mengungkap siapa di balik tangan besar yang ia maksud tak
menginginkan Anies Baswedan berjodoh dengan PDI Perjuangan di Pilgub Jabar
2024.
"Mulyono
dan gank," katanya menegaskan.
Bahkan Ono
pun meminta agar sosok "Mulyono" tersebut tidak cawe-cawe di Pilkada.
Pria berambut gondrong itupun menyerahkan keputusannya kepada rakyat tentang
sosok pemimpin di Jawa Barat ke depannya.
"Biarkan
rakyat memilih berdasarkan hati nuraninya," ujar Ono menegaskan.
Sejumlah
elite PDI Perjuangan pun memberikan apresiasi kepada Ono Surono yang tetap
semangat dalam menghadapi situasi politik dan partai meskipun gagal menjadi calon
baik Gubernur maupun Wakil Gubernur.
Red (Dim)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami