HR.Id - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan menggelar rapid test COVID-19 secara massal untuk warga Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang di area Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi.
"Kepada warga Kota dan Kabupaten Bekasi juga
Karawang, mulai hari Selasa (24 Maret 2020) atau paling telat hari Rabu (25
Maret 2020) akan dilakukan tes massal dengan metode rapid test," kata Kang
Emil -- sapaan Ridwan Kamil -- usai meninjau kesiapan Stadion Patriot
Chandrabhaga bersama Wali Kota Bekasi, Minggu (22/3/2020).
Rapid test merupakan metode pemeriksaan untuk melacak
infeksi virus SARS-CoV-2 dengan mengambil sampel darah yang akurasinya mencapai
95 persen. Hasil rapid test dapat diketahui dalam waktu 10 menit.
Jika ada warga yang positif COVID-19 dari hasil rapid
test, warga tersebut akan dites kembali dengan metode PCR dengan mengambil
sampel lendir di hidung dan tenggorokan.
"Kalau dia negatif silakan pulang, tapi kalau positif kita tes lagi oleh metode PCR, kalau betul-betul positif tim akan membawanya ke rumah sakit," ucap Kang Emil.
Teknis pelaksanaan rapid test sedang dibahas oleh
Forkopimda Kota Bekasi dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, termasuk
mendata warga.
Menurut Kang Emil, pelaksanaan tes akan menggunakan
konsep drive thru. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerumunan saat
pelaksanaan tes.
"Gambarannya, minimal stadion ada tiga jalur
masuk, jadi dia datang dites di sebuah tenda ambil sampel darahnya lalu masuk
ke area tunggu tanpa harus turun dari kendaraan. Bagi yang tidak punya
kendaraan, ketua RW dan Lurah wajib menyediakan kendaraan," kata Kang
Emil.
Sedangkan, kriteria warga yang dites pada tahap satu
adalah semua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Kemudian, 50 orang terdekat yang sempat melakukan kontak fisik dengan PDP dan
ODP akan dites, termasuk warga yang berkontak fisik dengan pasien positif
COVID-19.
"Kriteria kedua adalah petugas kesehatan. Dan
kriteria ketiga adalah warga yang profesinya banyak berinteraksi dengan
masyarakat seperti Lurah, Camat, Kiai, ulama," kata Kang Emil.
"Tahap satu ini tidak semua akan dites karena
tidak mungkin. Di Korea Selatan saja yang jumlah penduduknya 45 juta, hanya
mengetes 200 ribu orang. Jadi, ada kriterianya tidak dites semua. Tetapi,
setelah tahap satu selesai, seiring dengan datangnya alat tes yang lebih
banyak, masuk ke tahap dua yaitu masyarakat yang ingin dites," imbuhnya.
Kang Emil mengatakan, peralatan untuk rapid tes akan
segera datang di Kota Bandung pada awal pekan ini. Selain itu, kata dia,
pelaksanaan pemeriksaan tes massal COVID-19 di Jabar terbagi dalam tiga zona
menyesuaikan dengan banyak jumlah warga yang terpapar.
"Alat untuk rapid tes ini pemerintah pusat sudah
menjanjikan akan tiba di Bandung sebagai ibu kota Jabar pada besok,"
ucapnya.
"Di Jabar ada 3 zona yang kami tetapkan untuk
pemeriksaan massal. Stadion Patriot (Chandrabhaga) untuk warga Kota, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Karawang. Stadion Pakansari untuk warga Kota Kabupaten Bogor
dan Kota Depok. Sisanya, di Stadion Jalak Harupat untuk daerah lainnya, karena
statistiknya mengecil," tambahnya.
Pada hari Minggu (22/3/20) siang, tercatat 55 warga
Jabar positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, kebanyakan warga Jabar positif
COVID-19 berada di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi.
Menurut Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil
(sapaan-Kang Emil), hal itu mengindikasikan mayoritas penyebaran penularan
adalah daerah-daerah yang berdekatan dengan DKI Jakarta sebagai episentrum dari
penularan COVID-19.
"Arahan saya, kebijakan yang ada di DKI Jakarta
tolong di-copy oleh Bodebek (Bogor, Depok, Bekasi) karena situasinya sama,
kotanya padat, kemudian statistik jumlah terjangkitnya juga tinggi,"
katanya Kang Emil.
Usai melakukan rapat koordinasi di Kota Bekasi, Kang
Emil menggelar pertemuan dengan Wali Kota Depok, Wakil Wali Kota Bogor, dan
Bupati Bogor untuk pesiapan pelaksanaan rapid tes.
Red: (Imam/Shendy)
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami