Friday, February 28, 2020

Kakak Korban: Peristiwa Tabrak Babi, ‘Mengerti kan Orang Papua ? Polisi Takut di Amuk Massa’



HR.Id - Peristiwa tragis yang dialami warga Sulawesi Barat yang dianiaya oleh oknum warga Papua didepan pihak keamanan yang bersenjata lengkap mengundang para awak media untuk mengetahui peristiwa sebenarnya.  Berikut pengakuan sang kakak yang videonya telah diedarkan di You tube pada 27/2/20

Menurut ceritanya, saat itu ia tidak berada ditempat kejadian, ketika mendengar berita kejadian tersebut, ia menelpon isteri sikorban dengan mempertanyakan apakah betul suamimu Meninggal, namun sang isteri kaget lantas jawaban sang isteri ‘tidak kak, tadi dia sempat telepon kalau ada kecelakaan, namun selanjutnya selang beberapa waktu ketika dikonfirmasi ulang, sang isteri selanjutnya membenarkan kalau suaminya telah tewas.

“Akhirnya saya berusaha ketempat kejadiannya adikku, karena berbeda kabupaten dari tempatku,” ungkapnya

Menurutnya ketika tiba di TKP dari saksi mata yang ada mengatakan bahwa orang papua itu yang mengendarai motor dari arah yang berlawanan, mengendarai motor melaju kencang yang akhirnya menabrak babi dan ia terguling dan terlempar sejauh 15 meter dan meninggal di tempat.  Sementara saat itu dari arah berlawanan korban dengan mengendarai Truk, melihat kejadiaan itu korban memilih untuk menghindar dengan membanting kemudi kearah kiri masuk Got.


“Banting Stir kekiri untuk menghindari kecelakaan di Jalan.” Ungkapnya sang kakak.
Ditanya mengenai kondisi babi itu, ia mengatakan kalau babi itu tewas, dan korban sempat memotretnya untuk dijadikan sebagai bukti bahwa dia bukanlah pelaku penabrakan.

“karena adikku sempat foto pengendara motor yang meninggal dan babi yang meninggal itu, untuk membuktikan bahwa memang dia bukan penabrak dan untuk menyerahkan ke pihak keamanan yang berada ditempat,” ungkapnya lagi

Kakak Yus Yunus ( Diambil dsari Video Yutube)
Lebih lanjut sang kakak juga bercerita ketika mereka tiba di pos polisi setempat untuk mendapatkan informasi yang dialami korban, pihak kepolisian menyarankan untuk ke polsek oleh karena kasus tersebut sudah ditangani oleh Polsek, dan polisi juga mengatakan jika kejadian itu terlambat dia dapatkan informasi sehingga ketika dia tiba di tempat, kejadian sudah selesai.

“Dia lambat dapat laporan, akhirnya dia tiba ditempat kejadian, sudah selesai, jadi setiba kami dipolsek, kami Cuman dapat informasi, penyampaian dari polsek mengatakan bahwa terjadi kecelakaan, sudah meninggal semua, mau bagaimana lagi,”  ungkapnya



Sang kakak menirukan pernyataan pihak polsek

“Kami sudah sampaikan ke orang papua,
bahasanya orang papua disana, Sudah mengerti kan orang papua bagaimana ? kami takut diamuk Massa,” lirihnya

Mendengar bahasa itu kakak korban mengerti dengan hal itu.

“ok lah saya mengerti juga orang papua tapi pada saat itu, kan maksudnya saya dalam berdukalah karenea adekku, saya juga tidak melihat jenazahnya adekku seperti apa jadi saya terima penjelasannya, saya tidak bisa komen apa-apa,” keluhnya dengan nada kesal   

Dari pengakuan sang kakak juga meminta kepada pihak kepolisian untuk menemua jazad adiknya, namun pihak kepolisian tidak mengisinkan dengan alasan polisi takut diamuk Massa.


Demikian sang kakak korban juga mempertanyakan bagaimana kondisi jasad adiknya, pihak kepolisian menjawab kalau semuanya baik-baik saja dan sedang dilakukan pisum dan sudah dikantong jenazah.


Singkat cerita sang kakak, ketika jenazah Yus Yunus tiba di Nabire dia melihatnya penuh dengan luka-luka dan sangat berbeda dengan apa yang disampaikan oleh pihak kepolisian setempat.


“kepalanya kan penuh luka-luka, tidak diapa-apakan di pihak rumah sakit, darah segar masih mengalir dikepalanya adikku, tidak ada tindakan dari  rumah sakit, tidak dikerja, tidak dibersihkan, itu yang bikin kasihan sekali dengan jenazahnya adekku,” jelas sang kakak sambil menagis terisak-isak

Iapun mengambil langkah untuk mengurus jenazah sang adik bagaimana agar bisa kembali ke daerah asalnya di Dusun Taramanu, Desa Sumberjo, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.Untuk itu ia meminta tolong ke pihak para medis untuk mendatangkan pekerja kesehatan di rumahnya agar menjahit luka yang ada dikepala korban dan memberinya pormalin.

Tidak hanya kesulitan dan perlakuan yang dialami pihak keluarga korban, bahkan pengurusan pesawat mengangkut jenazah sang adik sangat sulit untuk dilakukan hingga sampai ditujuan kampung korban di Mamuju Sulawesi Barat.


Kejadian yang menghebohkan ini terjadi di Nabire pada hari ahad sore 23/2/20 dan Videonya beredar di medsos bagaimana ketika Korban yang bernama Yus Yunus seorang driver truk yang dianiaya oleh massa orang papua di depan para polisi yang bersenjata lengkap.  

Karena kejadian ini membuat pihak keluarga dan para waga Sulawesi barat marah dan mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum orang papua yang bermain hakim sendiri dan juga kepada pihak kepolisian yang membiarkan peristiwa itu terjadi didepan matanya tanpa tindakan yang maksimal.

Red-Media




SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi