Andi Ms Hersandy, Ketua Umum RS-02 For Indonesia |
HR.Id - Di Makassar
terdapat 4.981 RT dan 998 RW. Jumlah tersebut tersebar dari 154 kelurahan dan
15 kecamatan. RT dan RW seperti ketika pilkada apapun berlangsung mereka dianggap
paling tahu situasi dan kondisi warganya.
Prasangka seperti
tersebut sebenarnya tidak semuanya betul, karena yang terlihat di Makassar
banyak diantara warga justru tidak menyukai langkah yang ditempuh oleh RT dan
RW ketika menjadi tim Sukses apalagi terindikasi RT dan RW ikut bermain Money
Politik disetiap langkahnya dalam menggalang pendukung Calon Walikota.
Dengan demikian
jika ada indikasi ke jalan itu maka sepatutnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Makassar mengingatkan dan menghimbau agar pengurus Rukun Tetabffa (RT) maupun Rukun Warga (RW)
tidak terlibat kampanye calon Wali kota agar independesinya tetap terjaga,
dimana perbuatan itu bisa berujung pada sanksi pidana.
Menanggapi
penomena tersebut, Ketua Rajawali Sulawesi (RS-02) menyangkan jika ada
pihak-pihak yang memanfaatkan RT/RW untuk berkampanye padahal RT dan RW adalah
milik semua warga dan milik siapapun yang terpilih nantinya. Menurutnya, bagaimana jadinya RT dan RW jika
mendukung kandidat yang tidak terpilih, apa jadinya ? dan tentu dia ini akan
menjadi bulan-bulanan kandidat yang terpilih.
Andi Ms Hersandy
juga merasa heran jika ada pihak-pihak tertentu atau parati yang justru menghalalkan RT/RW menjadi tim sukses, sebab RT/RW adalah bagian pengabdian untuk Masyarakat dan Negara, tidak boleh memihak kepada siapapun.
"Ada Partai
yang tidak laku di Sulsel justru, mendukung RT dan RW sebagai sosok yang paling
mengenah dijadikan tameng untuk mempengaruhi warganya," ungkap Andi di tempat kerjanya (13/1/20).
Pernyataan ini
terkait dengan penyampain ketua DPW PSI Sulsel dimuat pada entry SindowNews.Com 13/1/20 yang muncul dalam diskusi yang digelar oleh
Komunitas Wartawan Politik Sulsel bertemakan 'Pengaruh Ketua ORT dan ORW di
Pilwalkot Makassar 2020'. Agenda ini berlangsung di salah satu warung kopi di
Jalan Toddopuli Raya, Makassar, Minggu (12/1/2020) kemarin.
Dalam diskusi itu, ketua DPW PSI
Sulsel, Fadli Noor, mengatakan bahwa RT/RW adalah sosok yang paling mengenal
warganya. Apalagi mereka diangkat dalam satu komunitas yang ada di wiliyahnya.
“Mereka (RT/RW)
paling dekat dengan warganya sehingga paling mudah mempengaruhi pemilih.
Sehingga bagi kandidat yang ingin menang, maka merangkul RT dan RW adalah cara
yang terbaik.”
Berharap agar RT dan RW ini juga membaca visi misi jangka panjang
kandidat yang akan didukungnya. Bukan calon wali kota yang hanya
mengharapkannya saat pemilihan saja. “RT/RW harus cerdas-cerdas memilih
kandidat, yang bisa memudahkan kerja-kerja mereka. Jangan malah bekerja
untuk kandidat yang menawarkan mimpi-mimpi semata
Menurut Andi, pemikiran-pemikiran mewakili PSI semestinya sebagai Partai yang baru seumur jagung tidak mendukung langkah
seperti itu karena itu adalah tindakan yang akan mengotori Demokrasi.
"RT dan RW
itu tidak baik jika memihak salah satu kandidat. Itu melanggar aturan, sebab RT/RW
mestinya tunduk pada aturan yang mirip dengan aturan ASN," kata Andi.
Pemimpin Redaksi mimbarkarya.com ini juga memaparkan, pengurus RT/RW tidak boleh terdaftar sebagai tim sukses. Selain itu, mereka tak boleh terlihat mengkampanyekan partai atau calon tertentu. Ketika ada calon yang masuk ke wilayahnya, dia harus mempersilakan, memfasilitasi. Fasilitasi perlakuan itu harus sama dengan calon lain juga. Tidak berpihak ke satu calon tertentu. Itu baru adil.
Pemimpin Redaksi mimbarkarya.com ini juga memaparkan, pengurus RT/RW tidak boleh terdaftar sebagai tim sukses. Selain itu, mereka tak boleh terlihat mengkampanyekan partai atau calon tertentu. Ketika ada calon yang masuk ke wilayahnya, dia harus mempersilakan, memfasilitasi. Fasilitasi perlakuan itu harus sama dengan calon lain juga. Tidak berpihak ke satu calon tertentu. Itu baru adil.
“Pengurus RT/RW sepanjang dia pribadi tidak menggunakan jabatan, ya silahkan. Tapi kalau terindikasi
dan kemudian menggunakan jabatannya untuk mendukung atau jadi timses tertentu,
jelas melanggar, tapi itu pasti sulit untuk terlepas dari jabatannya karena
pribadi RT/RW selalu melekat ketika bersentuhan dengan warga,” jelas Andi
Andi Ms Hersandy sependapat dengan Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin
Makassar, Firdaus Muhammad yang ikut menanggapi dan menghimbau kepada ketua
RT/RW agar tak melakukan hal tersebut. Melainkan, RT/RW sedianya menjadi
pemberi informasi soal visi misi kandidat kepada warganya.
Firdaus memohon
agar RT/RW harus memainkan peran sebagai open-leader. Sebagai benteng moral
yang mengayomi semua lapisan masyarakat. Bukan sebagai gate voter, atau pencari
suara.
RS-02, sebagai
ormas beberapa waktu yang lalu juga telah menekankan akan mendukung Calon
Walikota siapapun yang penting tidak diusung Oleh PDIP, karena menurutnya PDIP
adalah Partai yang paling banyak Koruptornya.
Red: Sakti
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami