Wednesday, April 21, 2021

Tokoh PKI Kini Tercantum Dalam Rilis Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation (1900-1950)

HR.ID - Nama pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari tidak lagi dimuat dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I buatan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud.  Anenya lagi, pahlawan nasional sekaligus pendiri NU tidak diakui oleh buku terbitan Kemendikbud sementara tokoh yang dianggap penyokong radikalisme dari kelompok Partai Kominis (PKI) justru mendapat tempat di buku terbitan Kemendikbud.

Justru tercantum dalam kamus tersebut adalah nama-nama sejumlah tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI) seperti Semaoen yang ditemukan di halaman 262. Semaoen menjabat Ketua Partai Komunis Indonesia yang semula bernama ISDV. Ia juga dikelan sebagai aktivis komunis dan pimpinan aksi PKI 1926.

Dipa Nusantara (DN) Aidit Profil DN Aidit ditemukan pada Kamus Sejarah Indonesia halaman 58. DN Aidit membawa PKI sebagai partai terbesar keempat di Indonesia pada Pemilu 1955 dan partai komunis ke-3 terbesar di dunia setelah Rusia dan China.

Ada Darsono atau Raden Darsono Notosudirjo yang ditemukan pada halaman 51. Ia adalah tokoh Sarekat Islam (SI) yang pernah menjabat sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia pada 1920-1925.

Menaggapi hal ini, media sosial ramai-ramai memprotes kebijakan yang diambil oleh pemerintah terkhusus dalam kementerian pendidikan yang dipimpin oleh Nadem Makarim.  Sebagaimana Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merilis kamus sejarah yang memuat sejumlah tokoh nasional. Mereka menghubungkan alur cerita yang perna diungkapkan Megawati Soekarno Putri yang meminta menteri Pendidikan menaggapi keinginannya untuk kisah tahun 1975 silam.

Megawati Soekarnoputri  mantan Presiden RI yang ke 5 saat itu, 5 bulan yang lalu telah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, meluruskan sejarah peristiwa pembantaian orang-orang yang dituduh komunis dalam peristiwa bersejarah tahun 1965.

Kata ketua Umum PDIP itu, banyak catatan sejarah hilang pada periode 1965, karena politik anti-Soekarno atau De-Soekarnoisasi yang dibangun oleh Presiden Soeharto selama 32 tahun rezim Orde Baru.

"Saya bicara kepada Pak Nadiem, karena beliau menteri pendidikan dan kebudayaan. Ya harus bagaimana ya? Apakah hal ini tidak boleh diajarkan? Apakah sejarah bangsa kita harus terputus?" kata Megawati dalam Webinar Pembukaan Pameran Daring & Dialog Sejarah, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Selasa (24/11/2020) lalu.

Megawati melanjutkan, "Dari abad sekian arkeolog bilang begini-begitu, ada ratu ini, ada raja ini, tapi tahun 65 begitu, menurut saya seperti sejarah itu dipotong, disambung, dan ini dihapus

Menurut Mega, hal ini harus segera diluruskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sehingga semua sejarah bangsa tercatat secara benar.

"Permintaan saya itu, tidakkah bisa diluruskan kembali (sejarah tentang) seorang yang bisa memerdekakan bangsa ini?" ucapnya.

Oleh sebab itu, Ketua Umum PDI Perjuangan ini menyarankan Nadiem untuk memasukkan buku-buku Soekarno dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

"Alangkah sayangnya, dari pikiran-pikiran yang telah diserah oleh seorang Bung Karno, yang seharusnya kalau menurut saya Pak Nadiem, itu harus jadi salah satu kurikulum," kata Megawati.

Beberaqpa netizen menaggapi hal ini.  Seperti akun Masyumi ? ya PBB @ariflukman2268.  Tulis dia “Kalau ingin meluruskan sejarah bangsa ini ibu Megawati tidak bisa minta Mendikbud pak Nadiem Makarim seorang diri, harus undang beberapa ahli tatanegara dan ahli sejarah. Jadi tidak bisa urusan besar ini dipikul sendiri oleh Mendikbud.”

Akun Bunga Retweet @ginabunga_1979 “Sejarah pki sudah jelas dan gamblang apanya yg diluruskan??

Bung Didik @didik_bung  “Ada hubungannya gak ya? dg buku sejarah Kemdikbud yg byk menyebutkan tokoh kaum komunis dan menihilkan tokoh NU Kyai Hasyim Asy'ari???”

Inyong @inyongbralink “Wajahnya semakin menua, hasrat politik nya kaya abg, waktu nya istirahat mbah mega

Endedgbid @ended_gbid “ Mula’ pelajaran pancasila dan bhs indonesia tdk masuk pelajaran...trus KH Hasyim ashari di hapus dr sejarah pendiri NU.”

Nanti apalagi? Mesjid" akan di tutup kah?


Red: (MHR)



SHARE THIS

Author:

MARI MEMBANGUN KEBERSAMAAN, BERSAMA KITA BERJUANG

0 Please Share a Your Opinion.:

Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami

Hukum

Kesehatan

»

Serba Serbi