HarapanRakyat-Minggu
malam 31/9/2019 Ba'da Magrib umat Muslim merayakan Tahun Baru Islam 1 Muharram
1441 H. Seperti diketahui, Tahun Baru Islam jauh berbeda dengan Tahun
Baru Masehi karena sistem penanggalannya juga jauh berbeda.
Kalender Islam atau Hijriah memiliki sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan, yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan/kala revolusi bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari sebagai acuan.
Sistem Kalender Masehi, sebuah hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari atau berdasarkan pada penampakan hilal / bulan sabit terkecil sekitar pukul 18.00 waktu setempat atu ba'da Sholat Magrib.
Kalender Islam atau Hijriah memiliki sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus sinodis bulan, yaitu siklus dua fase bulan yang sama secara berurutan. Kalender Islam menggunakan peredaran bulan/kala revolusi bulan sebagai acuannya, berbeda dengan kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari sebagai acuan.
Sistem Kalender Masehi, sebuah hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00 dini hari waktu setempat. Namun pada sistem Kalender Hijriah, sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari atau berdasarkan pada penampakan hilal / bulan sabit terkecil sekitar pukul 18.00 waktu setempat atu ba'da Sholat Magrib.
Jumlah hari dalam satu tahun Hijriah berkisar antara 354 hingga 355 hari, sementara masehi 365 hari, kecuali tahun kabisat, 366 hari. Setiap bulan dalam kalender Hijriah umurnnya antara 29 dan 30 hari, sementara kalender masehi 30 dan 31 hari, kecuali Bulan Februari yang 28 hari.
Sistem penanggalan Masehi atau Gregorian didasarkan kala revolusi bumi (pergerakan bumi mengelilingi matahari).
dalam penetapan perhitungan membentuk
kalender masehi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi matahari
selama 365 Seper Empat hari. Dari revolusi bumi ini, dalam satu tahun
terdapat 365 hari. Lama waktu Seper Empat hari selama 4 periode dijadikan jadi
satu, sehingga dalam satu tahun ada yang berjumlah 366 hari (setiap 4 tahun
sekali) seperti 2000, 2004, 2008, 2012, 2016. Penggabungan tersebut
diletakkan pada bulan Februari, sehingga jumlah hari pada bulan Februari
menjadi 28 hari atau 29 hari.
Banyaknya hari pada bulan Februari yang berjumlah 29 hari hanya terjadi di tahun kabisat, terjadi setiap empat tahun sekali. Jika bukan pada tahun kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28 hari.
Penanggalan Hijriyah ditentukan berdasarkan kala revolusi bulan tersebut yaitu lama perputaran bulan mengelilingi bumi dimana bulan membutuhkan waktu selama 29,5 hari untuk mengelilingi bumi dalam satu kali (satu bulan). Dalam satu tahun, jumlah hari pada kalender hijriyah adalah 354 hari atau 355 hari untuk tahun kabisat.
Penentuan awal patokan untuk menentukan tahun 1 Hijriyah kalender Islam, dulu, sempat mengalami Pardebatan. Penentuan tahun 1 Hijriah ini dilakukan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Beberapa sahabat Nabi menghendaki tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai awal kalender Islam. Namun yang lain ada yang mengusulkan kalender Islam diawali pada tahun wafatnya Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi dengan melalui Musyawarah akhirnya disepakati tahun 1 kalender Hijriah dimulai pada tahun peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, yakni pada 622 Masehi.
Seperti halnya dengan sistem penanggalan kalender masehi yang memiliki nama 12 bulan. Sistem penanggalan hijriyah juga terdapat 12 bulan. Nama bulan pada tahun Hijriyah mempunyai arti tersendiri yang diambil dari situasi di Arab pada saat masa awal peradaban Islam jaman Rasulullah SAW.
Sementara untuk tahun Masehi diambil dari pengaruh kepercayaan paganisme bangsa romawi bisa dilihat dari nama-nama bulan yang dipergunakan pada jaman kekuasaan Romawi Kuno.
Berikut ini adalah nama 12 bulan yang terdapat dalam sistem penanggalan hijriyah bertikut artinya.
MUHARRAM, artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Bulan ini memiliki 30 hari
SHAFAR, artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki. Bulan ini memiliki 29 hari
RABI’ULAWAL, artinya: berasal dari kata rabi’
(menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang
telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di
rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain:
Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat
pada bulan ini juga. Bulan ini memiliki 30 hari
RABIU’ULAKHIR, artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan. Bulan ini memiliki 29 hari
JUMADILAWAL nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi kekeringan. Bulan ini memiliki 30 hari
JUMADILAKHIR, artinya: musim kemarau yang penghabisan. Bulan ini memiliki 29 hari
RAJAB, artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang. Bulan ini memiliki 30 hari
SYA’BAN, artinya: berkelompok. Penamaan Sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Ka’bah (Baitullah). Bulan ini memiliki 29 hari
RAMADHAN, artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik. Bulan ini memiliki 29 hari atau 30 hari
SYAWWAL, artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan. Bulan ini memiliki 29 hari
DZULQAIDAH, berasal dari kata dzul (pemilik) dan qa’dah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah. Bulan ini memiliki 30 hari
DZULHIJJAH artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji. Bulan ini memiliki 29 hari atau 30 hari
Berikut ini adalah nama 12 bulan yang terdapat dalam sistem penanggalan Masehi bertikut artinya.
JANUARI. Merupakan bulan pertama dalam tahun masehi. Berasal dari nama dewa Janus, dewa bermuka dua, yang satu menghadap kedepan dan yang satunya lagi menghadap ke belakang. Dewa Janus juga disebut Dewa Pintu. Bulan ini memiliki 31 hari
FEBRUARI. Merupakan bulan kedua dalam
tahun masehi. Berasal dari nama dewa Februus, dewa penyucian. Bulan ini
merupakan bulan istimewa sebab jumlahnya lebih sedikit dan hanya 28 atau 29 hari
MEI. Merupakan bulan kelima dalam tahun
masehi. Berasal dari dewi kesuburan bangsa romawi, Dewi Maia. Bulan ini
memiliki 31 hari
Ahad ( Minggu )
Red: Andi
0 Please Share a Your Opinion.:
Diharap Memberi Komentar Yang Sopan & Santun
Terimakasih Atas Partisipasi Mengunjungi Web Kami